PM Sri Lanka ungkapkan negaranya telah bangkrut. Kebangkrutan ini terjadi setelah berbulan-bulan Sri lanka menghadapi kekurangan pasokan makanan, bahan bakar, dan listrik.
Sri Lanka bangkrut dengan beban utang besar, kehilangan pendapatan pariwisata dan efek lain dari pandemi COVID-19, serta melonjaknya biaya komoditas. Anjloknya ekonomi menyulitkan negara untuk mengimpor bensin, susu, gas, hingga kertas toilet.
Sri Lanka tidak dapat impor bahan bakar karena utang yang besar dari perusahaan minyaknya. Perusahaan energi Sri Lanka, Ceylon Petroleum Corporation memiliki utang Rp10,3 triliun. APTN.
Hai, Sobat Medcom.id! Kalau kamu punya video peristiwa menarik bisa mengirimkannya ke redaksi@medcom.id.
(ARV)
Cara untuk mendapatkan Berita terbaru dari kami.
Ikuti langkah berikut ini untuk mendapatkan notifikasi
- Akses Pengaturan/Setting Browser Anda
- Akses Notifications pada Pengaturan/Setting Browser Anda
- Cari https://m.medcom.id pada List Sites Notifications
- Klik Allow pada List Notifications tersebut
Anda Selesai.
Powered by Medcom.id