[Cek Fakta] Beredar Surat Berharga Negara (SBN) Mengatasnamakan Bank Indonesia Hoaks, Begini Faktanya

Beredar sebuah foto memuat surat verifikasi keabsahan Surat Berharga Negara (SBN) dan surat pembuktian konfirmasi SBN mencatut Bank Indonesia. Terlihat pada surat, penerbitan SBN senilai Rp100 juta.

Foto surat itu beredar di media sosial. Surat tersebut diduga  surat palsu yang digunakan pihak tertentu untuk melakukan modus penipuan? Berikut cek faktanya.




Penelusuran:
Dari hasil penelusran, klaim pada foto yang memuat surat verifikasi keabsahan Surat Berharga Negara (SBN) menagtasnamakan Bank Indonesia adalah salah. Faktanya, informasi ini telah dibantah pihak BI. 

Melalui laman Twitter dan Instagram resminya @bank_indonesia mengklarifikasi bahwa sebagai bank sentral, Bank Indonesia tidak pernah menerbitkan Surat Verifikasi Keabsahan maupun Surat Pembuktian Konfirmasi atas kepemilikan surat berharga apapun, termasuk SBN. 

Semua hal terkait SBN hanya diterbitkan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia, bukan melalui Bank Indonesia. Berikut narasi klarifikasinya:

#BIWaspadaHoaks kali ini mau mengingatkan kepada semua #SobatRupiah, sebagai bank sentral, Bank Indonesia tidak pernah menerbitkan surat verifikasi keabsahan ataupun surat pembuktian konfirmasi atas kepemilikan surat berharga apapun, termasuk Surat Berharga Negara (SBN).

Perlu Sobat ketahui, semua hal terkait Surat Berharga Negara (SBN) hanya diterbitkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Keuangan, bukan melalui Bank Indonesia.

Bank Indonesia mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap pihak yang mengaku memiliki surat-surat tersebut dan bentuk modus penipuan sejenis. Jika menemukan modus serupa, masyarakat bisa menghubungi Call Center Bank Indonesia di nomor 131.





Kesimpulan:
Klaim pada foto yang memuat surat verifikasi keabsahan Surat Berharga Negara (SBN) menagtasnamakan Bank Indonesia adalah salah. Faktanya, informasi ini telah dibantah pihak BI.

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis fabricated content (konten palsu). Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta. Biasanya, fabricated content berupa informasi lowongan kerja palsu dan lain-lain.





Referensi:
https://www.instagram.com/p/Cd-ae2ipq00/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
https://twitter.com/bank_indonesia/status/1529399386031423489


*Kami sangat senang dan berterima kasih jika Anda menemukan informasi terindikasi hoaks atau memiliki sanggahan terhadap hasil pemeriksaan fakta, kemudian melaporkannya melalui surel cekfakta@medcom.id atau WA/SMS ke nomor 082113322016

 

(WAN)