"Pada akhirnya, dunia hanya akan memiliki satu mata uang, internet hanya akan memiliki satu mata uang. Secara pribadi, saya percaya mata uang itu adalah bitcoin," kata Dorsey. Dia menyebutkan, hal ini "mungkin akan terjadi dalam waktu 10 tahun, tapi bisa saja lebih cepat."
Dalam waktu kurang dari 10 tahun, bitcoin telah berevolusi dari sesuatu yang hanya menarik minat sedikit orang menjadi aset yang diperjualbelikan secara global.
Harga mata uang virtual itu naik dari kurang dari USD1 ribu (Rp13,7 juta) menjadi lebih dari USD19 ribu (Rp261,2 juta) pada puncaknya pada Desember. Saat ini, bitcoin dihargai USD9 ribu (Rp123,7 juta).
CNBC melaporkan, Dorsey memang menjadi semakin terlibat dalam mata uang virtual. Pada akhir Januari, aplikasi pembayaran mobile milik Square, Cash, mulai menawarkan pembelian dan penjualan cryptocurrency di sebagian besar negara bagian Amerika Serikat.
Dorsey juga ikut serta dalam pendanaan awal untuk Lightning Labs, startup yang mencoba untuk membuat transaksi bitcoin menjadi lebih efisien.
Dorsey menyebutkan, perusahaan pemproses pembayaran seperti Square harus ikut membantu agar bitcoin bisa diterima lebih banyak orang. Namun, dia mengakui bahwa saat ini, bitcoin belum bisa menjadi mata uang yang efektif.
"Bitcoin lambat dan memakan biaya besar, tapi semakin banyak orang yang memilikinya, masalah ini akan hilang. Ada teknologi lebih baru untuk mengembangkan blockchain dan membuatnya lebih mudah diakses banyak orang," kata Dorsey.
(MMI)