MediaTek Helio P90 bertugas sebagai pembangkit tenaga pemrosesan kecerdasan buatan (AI) dengan kemampuan kamera yang canggih. Helio P90 memberikan dukungan software untuk membantu AI sebagai bagian penting dan intuitif dari toolkit pengembang.
MediaTek juga mengumumkan menyelesaikan pengujian dan pemberdayaan ARCore dan Google Lens pada Helio P90. Google ML Kit merupakan alat pengembangan perangkat lunak seluler atau Software Development Kit untuk menghadirkan ML milik Google ke aplikasi Android dan iOS.
Fungsionalitas ML Kit disebut dapat diimplementasikan dalam beberapa baris kode, atau melalui API standar untuk pengembang yang lebih berpengalaman. MediaTek berupaya memastikan dukungan ML Kit dengan mengadaptasi model ML Kit, termasuk deteksi wajah, dapat dipercepat pada APU 2.0.
Dukungan software Helio P90, ML Kit milik Google diklaim mendapatkan dampak positif, termasuk akselerasi sebesar sembilan kali lipat jika dibandingkan dengan implementasi CPU. MediaTek mengklaim dapat berfungsi dengan lancar jika digunakan bersama Android Neural Networks API (NNAPI) dengan 80 persen operasi.
NNAPI menyediakan antarmuka pengembang yang konsisten untuk memungkinkan lebih banyak inovasi di seluruh ekosistem kecerdasan buatan (AI) seluler.
Helio P90 diklaim dapat menyuguhkan pengalaman AI lebih cepat, rumit, dan lebih dinamis. Selain itu, MediaTek bekerja erat dengan tim Google dan berbagai persyaratan ML Kit dalam dukungan pengembangan aplikasi.
Selain Google Lens, teknologi pembelajaran mendalam atau deep-learning juga dimanfaatkan pada fitur deteksi wajah, beautification, identifikasi objek dan pemandangan, Augmented Reality dan akselerasi Mixed Reality, serta pada video dan foto.
Sebelumnya, MediaTek tengah berupaya membenamkan chipset karyanya di smartphone high-end. Perusahaan asal Taiwan ini tengah berdiskusi dengan produsen smartphone seperti Apple, Samsung, dan Xiaomi untuk mencari peluang kerja sama bisnis.
(MMI)