Mengutip Ubergizmo, Discord menjelaskan Stage Channels sebagai layanan ini secara khusus bermanfaat dalam situasi pengguna tengah menjalankan acara dalam server milik mereka seperti wawancara dan acara yang melibatkan aktivitas suara lain, klub membaca yang memungkinkan setiap peserta membahas buku pilihan, ataupun sekadar bernyanyi di karaoke.
Discord mengalami peningkatan popularitas selama beberapa tahun terakhir tidak hanya di kalangan gamer, tapi juga perusahaan yang ingin menciptakan platform dinamis dan interaktif bagi pelanggan untuk berkumpul secara virtual.
Baru-baru ini juga beredar rumor mengklaim bahwa Microsoft menunjukan ketertarikannya untuk mengakuisisi Discord. Laporan yang beredar menyebut bahwa kesepakatan Microsoft dalam akuisisi Discord ini berpotensi mencapai lebih dari USD10 miliar (Rp144,5 triliun).
Selain itu, informasi lainnya mengindikasikan bahwa diskusi dengan Microsoft belumlah terjadi pada tahap lebih lanjut, dan bahwa Discord masih lebih tertarik menjadi perusahaan publik dibandingkan diakuisisi oleh perusahaan lain.
Sementara itu, laporan lain mengklaim bahwa Microsoft tengah dalam diskusi eksklusif dengan Discord, dan bahwa dalam tahap lebih cukup jauh yang memungkinkan kesepakatan dilakukan paling cepat pada bulan April mendatang.
Sejumlah pihak menilai kesepakatan tersebut masih berpotensi untuk dibatalkan untuk berbagai alasan, dan Discord masih berpotensi untuk memilih menjadi perusahaan publik alih-alih diakuisisi, sehingga kesepakatan tersebut belum tentu terjadi.
(MMI)