Sebenarnya, mereka juga ikut mengembangkan 5G, kecerdasan buatan, dan IoT (Internet of Things). Beberapa inovasi ini mereka pamerkan kepada sejumlah wartawan dan partner bisnis.
Berbicara soal produk, perlu diketahui MediaTek tidak sepenuhnya menciptakan dan menjual barangnya sendiri. Sebagai produsen chip, mereka bekerja sama dengan beberapa pabrikan, layaknya smartphone.
Salah satu contoh produk yang MediaTek pamerkan adalah perangkat EasyMesh. Konsepnya sama seperti WiFi Mesh, yang memungkinkan transisi mulus saat satu perangkat terhubung jaringan WiFi dan berpindah tempat.
Selain chip jaringan, MediaTek juga menggarap kecerdasan buatan untuk sensor objek. Salah satu contoh yang mereka peragakan adalah penyedot debu pintar. Samsung sendiri sudah lebih dulu menjual penyedot debu pintar.
Cara kerja penyedot debut pintar adalah alat ini akan otomatis bergerak membersihkan ruangan, tanpa perlu khawatir menabrak objek di depannya. Sistem keamanan adalah teknologi berikutnya yang MediaTek pamerkan. Mereka menggarap kunci pintu yang memanfaatkan pemindai wajah dan suara.

Contoh skenario yang diperagakan adalah pintu rumah yang otomatis akan terbuka ketika kamera melihat wajah pengguna dan mengenal suaranya. Pintu tidak akan terbuka ketika salah satu autentikasi tidak berhasil.
MediaTek juga bekerja sama dengan perusahaan teknologi lainnya dalam pengembangan asisten digital. Penerapannya bisa dari jam pintar yang akan menampilkan pengingat atau kondisi cuaca, sampai robot kecil seperti ASUS Zenbo atau Asimo.
Mereka menggandeng Tencent dalam menghadirkan robot kecil, yang cukup lucu dan cocok untuk berinteraksi dengan anak-anak.
MediaTek mengatakan tengah serius mengembangkan IoT dan 5G. Salah satu pertimbangannya adalah potensi bisnis di masa depan, yang diprediksi akan menghubungkan semua perangkat.
Mereka menyebut terbuka untuk bekerja sama dengan perusahaan teknologi mereka dalam menanamkan chip dalam perangkat. Kerja sama itu juga terbuka untuk perusahaan di Indonesia.
(ELL)