Pada kuartal September 2020, pendapatan komputasi awan tumbuh 60 persen dari tahun ke tahun menjadi RMB14.899 juta (USD2.194 juta), yang faktor utamanya didorong oleh pertumbuhan pendapatan dari pelanggan di industri Internet, keuangan dan ritel.
Pada 30 September 2020, sekitar 60 persen dari perusahaan yang terdaftar pada golongan saham A di China adalah pelanggan Alibaba Cloud, dan pengeluaran rata-rata mereka tumbuh 45 persen dari tahun ke tahun di bulan September 2020.
“Alibaba masih tetap kuat pada kuartal ini. Kami senantiasa membantu bisnis untuk pulih dan mencari berbagai peluang pertumbuhan melalui digitalisasi di kondisi pasca pandemi, "kata Daniel Zhang, Chairman dan Chief Executive Officer Alibaba Group .
"Kami tetap fokus pada tiga mesin pertumbuhan jangka panjang kami - konsumsi domestik, komputasi awan dan intelegensi data, serta globalisasi - untuk secara efektif menangkap peluang dari perubahan yang sedang berlangsung terhadap permintaan konsumen dan percepatan digitalisasi bisnis di seluruh ekonomi digital kami."
Pertumbuhan Alibaba Cloud ini bisa dibilang mengalahkan Amazon Web Servicess dan Microsoft Azure, yang menurut riset Synergy Research Group berada pada peringkat pertama dan kedua pasar cloud.
Amazon mengalami pertumbuhan 29 persen dari tahun-ke-tahun, sedangkan Microsoft Azure mengalami pertumbuhan 48 persen di periode yang sama pada bulan September. AWS menghasilkan pendapatan sekitar USD11 miliar, dan Microsoft Azure meraih profit total USD13 miliar pada periode yang sama.
Alibaba Cloud terus berupaya memberdayakan transformasi digital perusahaan dengan menyediakan solusi teknologi komprehensif dan layanan cloud andal untuk berbagai industri. Menurut Gartner, Alibaba Cloud menduduki peringkat ketiga sebagai penyedia layanan cloud publik secara global dan No.1 di APAC.
(MMI)