"Bulan ini, Samsung memotong 10 persen dari target produksi Exynos, prosesor mobile yang akan digunakan pada Note 10," kata juru bicara Samsung, dikutip dari media lokal JTBC. "Sisa 10 persen akan diproduksi bulan depan."
Samsung menolak untuk mengonfirmasi hal ini. Namun, para analis berkata bahwa perang dagang antara Jepang dan Korea Selatan hanya akan memaksa Samsung untuk mengatur kembali waktu produksi mereka untuk memastikan bahwa mereka tidak kehabisan material seperti hidrogen fluorida yang penjualannya kini dibatasi oleh pemerintah Jepang.
Selama ini, perusahaan pembuat chip asal Korea Selatan, termasuk Samsung dan SK Hynix menggantungkan diri pada perusahaan Jepang seperti Sumitomo Chemical untuk material tersebut.
Polimida terfluorinasi digunakan untuk memproduksi layar smartphone, sementara hidrogen fluorida digunakan untuk mengukir desain pada chip wafer. Samsung biasanya mulai mengoperasikan pabriknya, termasuk pabrik untuk chip dan layar, satu bulan sebelum peluncuran model flagship.
Kemudian, mereka akan memperbanyak produksi smartphone secara perlahan karena mereka harus bekerja sama dengan perusahaan lain untuk mendapatkan komponen yang diperlukan pada ponsel.
Pada lini smartphone flagship mereka, Samsung menggunakan prosesor Exynos buatan sendiri dan Snapdragon dari Qualcomm. Note 10 dijadwalkan meluncur pada 7 Agustus, dalam acara yang diadakan di New York, Amerika Serikat.
(MMI)