Menurut Phone Arena, saat disinggung menyoal rencana perusahaannya untuk menambahkan kemampuan mengedit tweet, Dorsey mengonfirmasi hal tersebut. Fitur ini dinilai sejumlah pihak berguna untuk memperbaiki kesalahan pengetikan, meski tetap dapat menampilkan pesan orisinal.
Selain itu, Dorsey juga mengungkap alasan perusahaannya tidak menghadirkan fitur ini sejak awal. Sebab, jelas Dorsey, pada awal pengembangannya, Twitter dibangun berbasis pada SMS dan pesan teks.
Setelah terkirim, Dorsey menyebut, pesan tersebut tidak dapat dihapus atau diedit. Metode tersebut terjadi saat pengguna mengirimkan pesan di platform Twitter. Dorsey juga menyebut bahwa fitur ini akan dikembangkan sehingga memungkinkan pengguna mengedit tweet dalam kurun waktu 5 hingga 30 detik.
Bos Twitter ini mengaku setuju bahwa kejelasan merupakan hal yang sangat penting, tapi mengklaim bahwa pemberian jeda waktu edit lebih dari 30 detik akan menimbulkan permasalahan lain. Sebab, jeda waktu tersebut dinilai akan mengurangi kealamian percakapan yang tercipta pada platform tersebut.
Sayangnya, Dorsey masih enggan memberikan informasi terkait waktu peluncuran fitur ini untuk Twitter versi desktop ataupun aplikasi Android dan iOS.
Sebelumnya, Twitter menguji fitur baru yang bertujuan untuk memudahkan pengguna mengetahui orang pertama yang membuat sebuah kicauan. Fitur dengan label Original Tweeter ini dinilai akan berguna, khususnya untuk mengurangi tingkat bullying dan pelecehan di platform Twitter, terutama jika orang yang membuat kicauan pertama adalah orang ternama.
(ELL)