Lalu bagaimana probiotik dan prebiotik bisa berefek begitu positif pada mereka yang lanjut usia? Berikut beberapa manfaatnya yang dipaparkan oleh Dokter Spesialis Geriatri, Purwita Wijaya Laksmi.
Lansia membutuhkan asupan gizi makro yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan juga gizi mikro yang terdiri dari vitamin dan mineral yang seimbang. Tak hanya itu, dibutuhkan pula prebiotik dan atau probiotik untuk membantu memulihkan keseimbangan bakteri baik di dalam usus.
Probiotik
-Mendukung kesehatan saluran cerna dengan mendukung pertumbuhan akteri baik (Lactobacilli) di saluran cerna.-Menganggu adhesi atau invasi dari bakteri patogen
-Efek immune-modulating
Prebiotik FOS dan Inulin
-Membantu keseimbangan bakteri di bagian usus besar atau kolon keseluruhan untuk kesehatan maksimal.-Menstimulasi partumbuhan bakteri baik di proksimal dan distan kolon.
-Inulin memproduksi gas hidrogen lebih sedikit dibandingkan FOS.
-Dapat menurunkan efek samping.
-Meningkatkan kenyamanan saluran cerna.
Dokter Purwita juga menegaskan bahwa para lansia setiap kali makan harus tercukupi kebutuhan gizinya. Bukan cuma kebutuhan harian tapi per kali makan juga dosisnya harus cukup.
Dari sekarang pastikan Anda memperhatikan kecukupan gizi para lansia. Dengan seperti itu, para lansia akan dalam keadaan sehat dan terjauh dari komplikasi.
"Di Indonesia, masih banyak lansia yang mengalami ketidakcukupan gizi (malnutrisi), padahal asupan gizi yang seimbang sangat penting untuk membantu para lansia agar tetap sehat. Seiring bertambahnya usia, terjadi penurunan fungsi tubuh dan perubahan metabolisme yang dapat membuat para lansia lebih rentan terhadap penyakit dan kegilangan masa otot.," jelas Dokter Purwita.
"Malnutrisi pada lansia dapat mengakibatkan penurunan berat badan, kelelahan, dan tidak berenergi, kehilangan massa dan kekuatan otot, daya ingat melemah, kerentanan, mudah sakit, dan perlu waktu lama untuk sembuh. Kondisi ini dapat menganggu para lansia dalam menjalani aktivitas hariannya," tutupnya.
(FIR)