"Selama masa pandemi ini, banyak orang harus tinggal dan beraktivitas di rumah demi meminimalisir penularan covid-19. Alasan ini menjadi sinyal positif bagi developer rumah tapak," ujar Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Rizkan Firman dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 Januari 2021.
Selain itu, Rizkan menyakini permintaan rumah tapak ke depannya akan meningkat. Hal ini didukung dengan kebijakan suku bunga acuan yang konsisten berada di level 3,75 persen. Tentu saja, hal itu berpengaruh pada daya beli masyarakat di sektor properti.
Project Director Adhi City Sentul Aviep Hasworo PW mengungkapkan Adhi City Sentul merupakan proyek rumah tapak pertama dari PT Adhi Commuter Properti, anak perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
"Kami melihat bahwa masyarakat Indonesia itu terbiasa tinggal di rumah tapak. Adhi City Sentul dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang mencari rumah dengan kemudahan transportasi umum," jelasnya.
Adhi City Sentul menyediakan rumah tapak berkonsep Transit-oriented Development (TOD), yang berada di Exit Tol Sirkuit Sentul KM 33 Jagorawi dan juga dekat dengan fase kedua pengembangan kereta ringan (LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek).
Dia melanjutkan bahwa Adhi City Sentul merupakan kawasan kota mandiri dengan total seluas 120 hektare. Untuk tahap pengembangan pertama, Adhi City Sentul meluncurkan cluster rumah tapak terbaru, Bhumi Anvaya dengan total 352 unit rumah.
"Bhumi Anvaya menawarkan dua konsep rumah. Konsep pertama adalah minimalist house yang menawarkan konsep rumah dengan efisiensi bentuk dan fungsi, serta akses simpel nan tegas. Sementara itu, konsep kedua merupakan villa house," ungkapnya.
Arsitektur dikerjakan oleh arsitek Atelier Riri dan masterplan kawasan seluas 120 hektare dilakukan oleh konsultan ternama dunia, AECOM.
"Adhi City Sentul berhasil menggaet 400 peminat properti dari total 352 unit rumah yang tersedia. Ini menjadi penanda bahwa peminat properti di kawasan Sentul masih ada," ujarnya.
(KIE)