Pengumuman tersebut disampaikan pemilik merk brand Topshop Arcadia. Bahkan pengumuman disampaikan kurang dari 24 jam setelah dirinya mengajukan pailit.
Debenhams, selama setahun ini telah menyatakan dua kali bangkrut, sebelumnya pada April juga mengumumkan kebangkrutan lebih dahulu.
Dengan tutupnya perusahaan, maka nasib 25 ribu pekerjanya di Inggris berada di ujung tanduk. Perusahaan mengatakan sulit menemukan pembeli sehingga harus menghentikan operasi.
Sebanyak 124 outlet Debenhams dan toko daring masih mempekerjakan 12 ribu untuk menghabiskan stok dagang. Masih ada 45 toko waralaba, yang sebagian besar berada di Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Eropa Timur.
Sebelumnya, ritel olahraga JD Sports Fashion mengonfirmasi bahwa mereka telah mengakhiri diskusi tentang pembelian Debenhams.
Keputusan Debenhams untuk menutup perusahaan di Inggris memberikan pukulan baru bagi industri ritel Inggris. Arcadia, berusaha mempekerjakan 13 ribu orang untuk terus berdagang dan mencari pembeli.
Ritel pakaian Inggris lainnya mengalami penurunan penjualan yang parah. Marks & Spencer (MAKSY) dan Selfridges yang telah mengumumkan PHK besar-besaran akibat pandemi dan menutup toko selama berbulan-bulan.
(KIE)