"Kami masih meyakini pada 2021 segmen rumah menengah masih akan menjadi favorit bagi masyarakat," ujar Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Kurniawan Agung dalam seminar daring di Jakarta, Kamis, 25 Februari 2021.
Alasannya karena yang masuk segmen rumah ini bukan hanya konsumen kelas menengah melainkan juga konsumen kelas atas ikut tertarik untuk masuk di segmen rumah menengah.
Pada umumnya ketertarikan konsumen kelas atas terhadap segmen rumah menengah untuk kepentingan investasi, membelikan rumah kedua bagi anaknya, dan sebagainya.
Saat risiko kredit properti cenderung menurun di semester II-2020, KPR rumah tapak tipe menengah tumbuh meningkat di semester II tahun lalu, kendati demikian tipe lain masih terkontraksi.
"Pertumbuhan KPR rumah tapak segmen menengah ini pada kuartal II-2020 sempat mencapai lima persen kemudian pada kuartal keempat justru naik menjadi 7,1 persen. Jadi cukup menjanjikan untuk segmen rumah menengah ini," katanya.
Selain itu non performing loan (NPL) KPR rumah tapak segmen menengah ini juga cenderung membaik. NPL KPR rumah tapak untuk segmen menengah terakhir mencapai 2,2 persen pada Desember 2020.
"Permintaan segmen rumah menengah di kalangan milenial kemungkinan masih akan cukup tinggi pada tahun ini," ujarnya.
(KIE)