Menurut Director Research dan Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus, tahun ini bisnis properti di Indonesia diperkirakan akan kembali membaik setelah sebelumnya sempat mengalami slow down di awal masa pandemi.
"Diperkirakan pada 2021 bisnis jual beli properti akan meningkat sebesar 15 persen hingga 25 persen." katanya dikutip dari laman Lamudi.co.id
Anton mengatakan ada beberapa indikator yang membuat bisnis properti diperkirakan prospektif tahun ini. Pertama, ada keseriusan dari pemerintah untuk menangani kasus pandemi, apalagi pemerintah telah berencana untuk memberikan vaksin covid-19 kepada masyarakat.
"Penanganan covid-19 ini sangatlah penting, karena dengan begitu akan menimbulkan rasa confidence dari masyarakat jika membeli properti akan aman dan tidak terpapar virus korona," ungkapnya.
Faktor kedua adalah tren penjualan properti saat kuartal III dan IV-2020 sudah semakin membaik, terutama di sektor rumah tapak. Menurutnya, sekarang minat membeli hunian sudah sangat tinggi, terutama untuk segmen menengah dengan harga di bawah Rp1 miliar, hal ini bisa dijadikan sinyalemen positif untuk bisnis properti.
"Dengan kondisi seperti ini, saya yakin bisnis properti akan meningkat pada kuartal II-2021," kata Anton.
Hal senada juga disampaikan Managing Director Lamudi.co.id Mart Polman. Sebenarnya, minat membeli properti saat pandemi tidaklah menurun, hal tersebut dapat terlihat dari tren pencarian iklan jual rumah yang terus meningkat tajam.
Contohnya seperti pada kuartal II-2020, tren pencarian iklan jual rumah di Lamudi.co.id meningkat sekitar 83,76 persen jika dibandingkan kuartal I-2020.
"Tren pencarian rumah melalui daring terus meningkat tajam hingga akhir 2020, dan ini bisa menjadi sinyalemen positif untuk bisnis properti," kata Mart.
Selain itu Mart juga mengatakan pandemi saat ini menjadi waktu yang tepat untuk membeli rumah, karena banyak pengembang yang memberikan beragam promo menarik untuk calon pembeli hunian.
(KIE)