Ada empat koridor yang mengantar warga memasuki kawasan SUGBK. Kini empat koridor tersebut punya wajah baru. Desain sebelumnya yang kaku dan menjemukan, kini lebih menarik berkat detail berjiwa Nusantara.
"Setiap koridor itu ada pattern-pattern yang menggambarkan kenusantaraan. Ada motif batik, tenun, ada kepulauan, banyak lagi," jelas Yori Antar, desainer yang ditunjuk untuk mendesain ulang koridor SUGBK.
Arsitek dari biro Han Awal & Partners Architects ini semula menawarkan empat proposal desain. Kementerian PUPR kemudian memilih desain yang disebut Yori Antar mengandung DNA Nusantara yaitu kekayaan seni, budaya dan keberagaman.

Di dalam aplikasinya, koridor berjiwa Nusantara ini menyesuaikan dengan konsep renovasi SUGBK yang retro. Sebagai bangunan cagar budaya, maka fasad SUGBK yang minimalis dengan sentuhan modern klasik era '60-an khas arsitektur Rusia harus dipertahankan.
"Wajah lama malah sengaja kita tampilkan. Kita buat kontras dengan tambahkan sentuhan kenusantaraan masa kini, modern," papar Yori kepada medcom.id
Selain desain baru, dimensi koridor juga diperlebar dan dilengkapi ruang duduk. Sehingga kini empat koridor SUGBK juga berfungsi sebagai ruang publik yang dapat masyarakat manfaatkan untuk berbagai aktifitas.
"Koridor lebih terbuka terhadap aktivitas publik. Ini ide kita yang original," imbuh Yori.
(LHE)