
Museum maritim di Shenzhen, Tiongkok. Foto: SANAA
SANAA, perusahaan arsitek berbasis di Tokyo yang dipimpin oleh Kazuyo Sejima dan Ryue Nishizawa memenangkan kompetisi merancang museum maritim di Shenzhen.
Ada 170 perusahaan arsitek yang mengikuti kompetisi yang terkenal seperti UNStudio, Sou Fujimoto, dan Kengo Kuma & Associate.

Museum maritim di Shenzhen, Tiongkok. Foto: SANAA
Juri memilih desain 'cloud on the sea' milik SANAA. Desain tersebut dianggap paling menonjol dari lainnya dan bisa menjadi landmark baru bagi Shenzhen.
Desain tersebut diartikan sebagai 'arsitektur terapung', karena bentuknya menyerupai awan. Desain SANAA juga dianggap elegan dan ringan, sehingga bisa menyatu dengan lanskap dengan cara yang sederhana.

Museum maritim di Shenzhen, Tiongkok. Foto: SANAA
Museum maritim ini akan berada di antara lansekap pegunungan dan laut, sehingga desain yang ringan akan cocok dengan lingkungan sekitar.
Fasad museum dibuat transparan sehingga memungkinkan masuknya cahaya alami dari luar. Selain itu, fasad yang transparan juga diibuat untuk membangun hubungan yang erat dengan alam sekitar.

Museum maritim di Shenzhen, Tiongkok. Foto: SANAA
Di bagian dalam, ruangan dirancang dengan terbuka yang memungkinkan penggunaannya secara fleksibel. Para pengunjung akan lebih bebas mengeksplorasi museum dengan ruangan yang luas.
(KIE)