Bangunan empat lantai itu dulunya dijadikan sebagai tempat pengungsian para korban. Setiap lantai memiliki ketinggian 15 meter.
Keputusan meruntuhkan itu sudah melalui kajian mendalam yang dilakukan oleh pemerintah Hiroshima. Bangunan tersebut berdiri di atas lahan lunak sehingga rawan roboh jika diguncang gempa.
Usulan renovasi pun telah dikaji sebelumnya. Namun, niat tersebut urung dilakukan karena tidak pastinya keamanan gedung untuk ditempati usai direnovasi.
Dikutip dari CNN, Taiki Adachi, pihak berwenang di pemerintahan Hiroshima menyampaikan alasan lain renovasi tidak dilakukan karena biaya yang sangat mahal. Diperkirakan, anggaran yang dihabiskan untuk renovasi mencapai 8,4 miliar yen atau USD76,7 juta.
Sebaliknya, pendekatan yang lebih hemat biaya adalah dengan menghancurkan dua unit bangunan dan mempertahankan bagian utama. Perkiraan biaya yang dihabiskan pada pilihan kedua ini hanya 800 juta yen atau USD7,3 juta.
Dia mengatakan keputusan akhir belum dibuat. Pemerintah akan mendengar pendapat dari masyarakat terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
(KIE)