Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan
Direktur Utama PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin memberikan keterangan di hadapan Mahkamah Kehormatan Dewan. Maroef dimintai keterangan karena terlibat pertemuan dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid beberapa waktu lalu. Maroef merekam percakapan pertemuan itu.
Kehadiran dan keterangan Maroef di MKD sangat diperlukan. Selain sebagai pihak yang merekam pembicaraan Setya Novanto dan Riza Chalid, Maroef merupakan saksi kunci kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Siapakah Maroef Sjamsoeddin?
Maroef merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Udara dari Korps Pasukan Khas. Ia lulus Akademi Angkatan Udara tahun 1980. Selama berkarir di militer, Maroef malang melintang di dunia intelijen.
Maroef pernah menjabat perwira menengah di Badan Intelijen Negara (BIN) dan menjabat Direktur Kontra Separatisme Deputi III BIN. Puncak karir militer berakhir di BIN sebagai Wakil Kepala BIN periode 2011-2014. Adik kandung mantan Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin ini pensiun bintang dua di pundaknya.
Setelah pensiun dari militer, pada 7 Januari 2015, Maroef menjadi Presiden Direktur Freeport Indonesia. Ia menggantikan Rozik B. Soetjipto yang memasuki masa pensiun. Maroef mendapatkan tawaran langsung jabatan prestisius itu dari Chairman of Board Freeport-McMoRan, James Robert Moffett (Jim Bob).
Pilihan itu karena Maroef sudah malang melintang di Papua. Peraih gelar Master of Business Administration dari Jakarta Institute Management Studies itu dinilai berhasil menangani pemogokan di pertambangan Freeport pada 2011 saat masih menjabat sebagai Wakil Kepala BIN.