"Mari kita jaga agar pilkada dalam suasana pandemi covid-19 tetap berjalan berkualitas, saling menjaga protokol kesehatan dan perbedaan pilihan dalam suasana saling menghormati. Baik calon, partai pengusung, maupun pendukung harus sama- sama menjaga agar terhindar kluster pilkada," kata Khofifah, di Surabaya, Jatim, Selasa, 24 November 2020.
Menurut Khofifah, berbeda pilihan politik adalah hal wajar dalam perhelatan demokrasi. Namun, masyarakat harus mengedepankan tali persaudaraan, persatuan, dan kesatuan meski berbeda pilihan.
Kata Khofifah, siapapun nantinya yang terpiliih merupakan putra-putri terbaik bangsa. Kepemimpinan mereka harus didukung penuh, meski saat pilkada bukan merupakan pilihan politik.
"Poinnya adalah bagaimana penyelenggaraan Pilkada 2020 ini harus berlangsung dengan penuh rasa persaudaraan, tanpa ada tekanan dari manapun. Kita junjung tinggi semangat persaudaraan, persatuan, dan kesatuan agar Pilkada berlangsung lancar, aman, dan damai, serta tetap mematuhi aturan kesehatan covid-19," jelasnya.
Baca: 12 Ribu Personel Gabungan Kawal Pilkada Serentak di Jabar
Khofifah menekankan agar seluruh ASN Netral, tidak terlibat politik negatif yang berpotensi memecah belah masyarakat. Khofifah mengaku tidak ingin ada hal yang berpotensi menimbulkan kekacauan saat pilkada.
"Sekali lagi, mari kita sukseskan bersama Pilkada Serentak 2020, agar menghasilkan pimpinan daerah yang baik dan berintegritas," ujarnya.
Terkait situasi pandemi covid-19, Khofifah juga mengajak semua pihak untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama proses pilkada. Penerapan protokol kesehatan dalam tahapan pilkada harus menjadi standard operating procedure (SOP), khususnya di masa kampanye, pemungutan dan penghitungan suara.
"Semua harus mematuhi protokol kesehatan karena pandemi covid-19 belum usai. Sekali lagi mohon saling menjaga jangan sampai timbul klaster Pilkada," ujarnya.
Sebanyak 19 kabupaten/kota di Jawa Timur akan melangsungkan pilkada serentak 9 Desember. Terdiri dari 16 kabupaten dan tiga kota. Yakni Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek, Kediri, Lamongan, Tuban, Gresik, Mojokerto, Malang, Blitar, Sidoarjo, Sumenep, Jember, Situbondo, Banyuwangi, Kota Blitar, Pasuruan, dan Kota Surabaya.
(LDS)