Sebaliknya, pemilik platform food supply chain atau startup etanee.id yang berhasil menjadi Top 15 Finalist Startup World Cup di Asia Tenggara itu lebih memilih fokus menciptakan solusi untuk masalah konsumen. Bagi Herry, setiap masalah konsumen dan pasar selalu memunculkan peluang bisnis.
Prinsip ini juga yang melatarbelakangi hadirnya etanee.id. Ia mengatakan, startup ini muncul dari permasalahan petani dan peternak yang kurang mendapatkan perhatian di industri pangan Tanah Air dan minim infrastruktur rantai pasok. Khususnya, untuk produk yang mudah rusak (perishable) seperti daging-dagingan, sayur dan buah.
"Selain itu, saya juga memilih strategi diferensiasi untuk bersaing dengan membuat sesuatu yang harus unik dibandingkan dengan pesaing lain. Diferensiasi yang dibuat harus memberikan benefit (manfaat) untuk konsumen," ujar Herry mengutip siaran pers IPB University, Kamis, 3 Desember 2020.
Baca: Enam Kunci Sukses Lolos Seleksi Perguruan Tinggi Negeri
Anggota Direksi Perwiratama Group, perusahaan peternakan yang dibangun bersama dengan alumni IPB University itu juga memegang prinsip 'Think Big, Act Big'. Artinya, jika ingin menjadi entrepreneur, maka harus memiliki mimpi besar dan melakukan tindakan-tindakan besar. Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan hal remeh temeh dan hal besar, sama banyaknya.