"Masyarakat jangan hanya mengandalkan vaksin. Protokol kesehatan seperti 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) harus tetap dipatuhi agar pandemi ini segera berlalu," ujar Windhu di Surabaya, Kamis, 7 Januari 2021.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair itu menjelaskan, program vaksinasi baru efektif mengendalikan pandemi kalau cakupannya minimal mencapai 70 persen populasi. "Itu pun, jika tidak ada varian baru covid-19 yang lebih ganas," ucap dia.
Baca: Tiru Inggris, Indonesia Bentuk Tim Genomic Surveillance
Ia menjelaskan, semakin tinggi kemungkinan penularan covid-19, maka harus semakin tinggi pula proporsi yang divaksin guna membentuk herd immunity. Masalahnya, kata dia, tidak ada yang tahu kapan akan tercapai vaksinasi terhadap 70 persen populasi atau 189 juta orang Indonesia.
"Padahal ketersediaan vaksin tergantung dari luar negeri karena kita belum bisa memproduksi vaksin sendiri. Kita baru bisa memproduksi tahun 2022," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, di dunia masih tersedia 11 vaksin yang telah menyelesaikan uji tahap ketiganya. Menurutnya, jumlah tersebut sangat kecil jika melihat kebutuhan dari 200 negara yang terkena covid-19.