"Kemungkinan dia terinfeksi juga ada, kalau tidak mematuhi protokol kesehatan meskipun telah divaksin," kata Defriman saat dihubungi dari Jakarta, Kamis, 14 Januari 2021.
Ia menjelaskan orang yang sudah divaksin namun terinfeksi covid-19 terjadi akibat antibodi belum terbentuk dalam tubuh. Ia mengatakan, seseorang butuh waktu 14 hari setelah disuntik vaksin agar antibodi atau kekebalan dalam tubuh terbentuk dengan maksimal.
Ia menekankan, jangan sampai ada anggapan bila telah divaksin maka akan langsung kebal terhadap virus. Padahal, kinerja vaksin dalam tubuh juga memerlukan waktu.
Baca: Epidemiolog Unair Beberkan Keunggulan Vaksin Sinovac
Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Provinsi Sumbar itu mengatakan, kesalahpahaman bisa saja terjadi di masyarakat terkait vaksinasi. Makanya, kata dia, perlu diantisipasi sedini mungkin.
Menurut dia, tiga juta dosis vaksin Sinovac yang ada, belum diketahui apakah bisa menyesuaikan dengan mutasi covid-19 jenis baru. Sebab, vaksin dibuat dengan varian yang lama.
"Lalu pertanyaannya apakah mutasi virus ini sudah diantisipasi vaksin Sinovac," ujar Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand tersebut.
Pada intinya, kata dia, meskipun vaksinasi telah dimulai, penerapan protokol kesehatan tetap wajib harus dilakukan masyarakat. Tidak cukup hanya memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak, Defriman menambahkan dua hal lain yakni membatasi mobilitas sosial serta menambah rutinitas mandi harus dilakukan agar lebih optimal.
(AGA)