Mereka adalah Dewi Sugiharti Ningrum, Yeni Dwi Cahyani, dan Mochamad Royan Nasrulloh. Menurut Ketua Tim, Dewi Sugiharti Ningrum, hidroponik rancangan timnya ini berbeda dengan yang ada sekarang. Sebab, dapat diterapkan untuk semua jenis tanaman dan dilengkapi dengan teknologi IoT.
"Sehingga kami memberi nama hidroponik rancangan kami dengan sebutan HIRARKI," ujar Dewi mengutip siaran pers ITS, Kamis, 18 Februari 2021.
Ia menjelaskan, HIRARKI merupakan akronim dari Hidroponik Serbaguna Berbasis Internet of Things. Dikatakan serbaguna lantaran hidroponik ini dapat melakukan pengaturan nutrisi dan debit air untuk berbagai macam tanaman secara otomatis.
"Hal ini dikarenakan HIRARKI memiliki sistem database terkait nutrisi dan debit air tanaman," jelasnya.
Baca: Peneliti LIPI: Covid-19 Bisa Bertahan Tujuh Hari Menempel di Masker
Dewi menambahkan, HIRARKI juga dilengkapi dengan beberapa elemen otomatis, seperti pompa air dengan motor servo sebagai aktuatornya (perangkat mekanis untuk mengontrol sistem, red). Selain itu, terdapat arduino uno yang berfungsi sebagai kontroler.
"Sistem kerja elemen tersebut lebih pada aksi ketika tidak sesuai dengan target hidroponik yang sudah ditentukan," jelas mahasiswi angkatan 2018 ini.
Dewi menerangkan, hidroponik ini juga dipasang sensor TDS meter dan flowmeter FS300a. Sensor TDS digunakan untuk mengukur nutrisi yang terkandung dalam air berupa ppm, sedang flowmeter FS300a berfungsi untuk mendeteksi laju aliran air yg dipompakan ke hidroponik. Sehingga, proses pemberian nutrisi dan air pada tanaman di HIRARKI dilakukan secara otomatis.