Rektor UI Ari Kuncoro berterima kasih atas apresiasi yang diberikan. Menurut Ari, UI mengerahkan semua sumber daya, khususnya sivitas akademika seperti dosen dan peneliti dari berbagai disiplin keilmuan, untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi pandemi covid-19.
"Semua riset dan inovasi digencarkan guna kemandirian produksi dalam negeri akan alat kesehatan, obat-obatan dan terapi, serta penunjang kesehatan lainnya," ujar Ari dalam keterangan tertulis, Kamis, 26 November 2020.
Wakil Rektor UI Nurtami menambahkan, produk riset dan inovasi covid-19 melingkupi lima klasifikasi yang lengkap untuk mendukung pemerintah mengatasi pandemi. Selama pandemi, kata dia, UI telah menghasilkan riset dan inovasi berkenaan dengan pencegahan (1 produk), skrining dan diagnosis (4 produk), serta obat dan terapi (14 produk).
"Alat kesehatan dan produk (18 produk); dan sosial humaniora (27 produk) berkenaan covid-19," ujar Utami.
Baca: Guru Besar Unpad: Aktivitas Riset Menentukan Status Geopark Ciletuh
Bilik Test Swab Covid-19 buatan UI didesain untuk menjaga keamanan tenaga kesehatan dalam pengambilan sampel saat Polymerase Chain Reaction (PCR) test. Bilik test ini aman bagi tenaga kesehatan dan pasien tes berikutnya, karena dilengkapi dengan disinfektan dan ultraviolet. Guna komunikasi dengan pasien di luar, bilik dilengkapi sistem penerangan dan audio.
Inovasi Bilik Test Swab Covid-19 dilakukan para dokter di Fakultas Kedokteran (FKUI), insinyur di Fakultas Teknik (FTUI), dan para akademisi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UI), yang bekerja sama dengan Rumah Sakit UI (RSUI). Pembuatan bilik swab tersebut memperoleh dukungan pendanaan inovasi pada Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5) Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP UI).
Menurut Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Diah Natalisa, inovasi pelayanan publik penanganan covid-19 dibagi menjadi tiga kategori. Yakni kategori Respons Cepat Tanggap atau Quick Wins, kategori Pengetahuan Publik atau Public Knowledge, serta kategori Ketangguhan Masal (Massive/Social Resilience).
Selain itu, 21 inovasi yang terpilih merupakan inovasi yang memenuhi kriteria, seperti memiliki kebaruan, kemanfaatan, efektif, serta transferable.
(AGA)