"Kita akan membentuk konsorsium (vaksin covid-19) untuk industri dalam negeri," kata Bambang dalam konferensi virtual bertajuk 'Pengembangan Vaksin, Terapi dan Inovasi Covid-19', Selasa, 20 Oktober 2020.
Rencanya, perusahaan farmasi Bio Farma bakal memimpin konsorsium tersebut. Bio Farma telah dipercaya dalam peracikan berbagai vaksin dalam negeri.
"Yang memimpin adalah Bio Farma dan kita gandeng dengan perusahaan swasta dalam negeri," sambung Bambang.
Baca: Penggunaan Vaksin Luar Negeri Hanya untuk Kebutuhan Jangka Pendek
Bambang mengatakan, keterlibatan perusahaan swasta juga dibutuhkan untuk mendongkrak produksi vaksin. Sebab, jika Bio Farma bekerja sendiri, maka kebutuhan vaksin yang diperkirakan hingga 250 juta dosis akan lama bisa terpenuhi.
"Yang pasti pada tahapan uji klisnis itu dimiliki oleh Bio Farma, karena sejarah dan pengalaman (Bio Farma) soal vaksin. Perusahaan siap untuk investasi, mereka kan pemain baru belum terbiasa untuk uji klinis sehingga kita buat konsorsium," ungkap Bambang.
Bambang memastikan, hasil produksi dari konsorsium vaksin covid-19 ini tak bakal diekspor. Semua vaksin yang keluar dari konsorsium ini dikhususkan untuk warga Indonesia.
"Harapannya bisa menyediakan 100 persen kebutuhan vaksin untuk orang Indonesia," ungkap dia.
(AGA)