"Tidak ada kenaikan dari bulan sebelumnya (Oktober)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusdatin, Kemendikbud, Hasan Chabibie kepada Medcom.id, Kamis, 3 Desember 2020.
Kemendikbud menargetkan subsidi kuota disalurkan kepada 59,5 juta penerima. Dengan data jumlah penerima sekitar 35 juta tersebut, target penyaluran bantuan kuota internet untuk belajar daring yang terealisasi berarti hanya sekitar 62 persen.
Jumlah penerima subsidi kuota Kemendikbud diyakini tak akan bertambah. Sebab, jatah kuota internet untuk Desember telah dirangkap penyalurannya pada November kemarin.
Baca: Sebelum Mengajar, Guru Wajib Sampaikan Edukasi Protokol Kesehatan
Kemendikbud belum bisa memastikan apakah subsidi kuota bakal dilanjutkan pada 2021. Meskipun, warga pendidikan diyakini masih akan membutuhkan bantuan kuota internet untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang kemungkinan masih akan berlangsung tahun depan meskipun sekolah diizinkan menggelar belajar tatap muka.
"(Anggaran subsidi yang tidak terserap 100 persen itu) kami kembalikan ke negara," sambungnya.
Menurut dia, ada beberapa hal yang membuat target penyaluran subsidi kuota tidak tercapai. Di antaranya kurang merata sinyal infrastruktur di Indonesia.
"Ada juga siswa yang tidak memiliki gawai. Pihak sekolah yang mungkin tidak mengisi Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) terkait kuota ini. Belum lagi banyak nomor yang tidak terdaftar," ungkapnya.
(AGA)