"Dalam rangka pemulihan bencana gempa Mamuju, Universitas Andalas membuka klinik untuk memeriksa konstruksi bangunan yang guncang gempa di kabupaten Mamuju," kata Ahli perkuatan rumah rakyat dan assesmen bangunan pascagempa Universitas Andalas, Febrin Anas Ismail di Mamuju, Jumat, 5 Maret 2021.
Ia mengatakan, pembukaaan klinik konstruksi bangunan gempa di Mamuju bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk penanganan pascagempa. Klinik bangunan yang didirikan ini untuk memeriksa bangunan yang 'sakit'.
"Seperti dokter memeriksa manusia ketika sakit, dan ini bangunan yang sakit nanti akan dikonsultasikan apakah masih layak digunakan atau mengalami kerusakan parah dan untuk mengetahui kerusakannya," ujarnya.
Baca: Kemendikbud Bidik 16 Ribu Pelajar Jadi Pengusaha
Menurut dia, tim Universitas Andalas dapat dihubungi lewat media sosial atau WhatsApp, jika ada yang meminta untuk memberikan jasa konsultasi.
Ia menyampaikan, Klinik Universitas Andalas nantinya akan dipusatkan di di posko Transisi Darurat Kantor Gubernur Sulbar, untuk melayani pertanyaan atau permintaan konsultasi warga yang bangunannya digoncang gempa. Ia mengatakan, masyarakat juga dapat langsung berkunjung ke klinik, melaporkan, atau mempertanyakan kondisi rumahnya pascagempa.
Universitas Andalas menyiapkan 10 personel yang akan membantu masyarakat dan terdapat tenaga tambahan akan dari lokal. Sementara itu Koordinator Bidang Data dan Informasi, Safaruddin Sanusi, juga berterima kasih kepada Universitas Andalas atas dibangunnya klinik bangunan di Sulbar dan berharap pemulihan bangunan rusak dapat dilaksanakan.
(AGA)