Hal inilah yang ditangkap empat mahasiswa tingkat akhir Jurusan Perpustakaan dan Sains Informasi, Universitas Yarsi. Keempatnya membantu komunitas Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bukit Duri Bercerita menginput bibliografi dari koleksi yang ada.
 
Keempatnya juga memperkenalkan sirkulasi bibliografi dari koleksi yang ada dan memberi contoh pencetakan label dan barcode untuk koleksi bahan pustaka.
"Kami berbagi ilmu tentang penggunaan SLiMS (Senayan Library Management System) di TBM Bukit Duri Bercerita," kata Kemal Seno Radhoto, mahasiswa Yarsi, Rabu, 8 Desember 2021.
SLiMS adalah sistem automasi perpustakaan sumber terbuka atau open source. Aplikasi ini dikembangkan pemerintah sejak 2009.
Kemal datang bersama Arsila Hendarwati, Dani Awaludin Nasrullah, dan Dhea Ayu Susilawati. Keempatnya datang dalam rangka melakukan kegiatan pengabdian masyarakat.
Dhea Ayu mengatakan program pendidikan SLiMS penting diterapkan di komunitas. Karena, kata dia, metode ini memudahkan pengelola dalam mengolah koleksi buku yang ada. Memudahkan pengelola mengatur koleksi buku.
"Teknologi informasi dalam hal ini aplikasi SLiMS mempermudah TBM Bukit Duri Bercerita memperluas aksesibilitas untuk seluruh masyarakat di wilayah Bukit Duri, DKI, dan bahkan seluruh Indonesia,” kata Dhea.
Baca: Guru Madrasah Dapat Akses Gratis Buku dan Jurnal di Perpusnas
Pendiri TBM Bukit Duri Bercerita, Safrudiningsih, mengatakan komunitasnya membuka diri bagi kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi. Tak terkecuali komunitas dan pegiat literasi lainnya.
"Kami berterima kasih atas kunjungan mahasiswa Yarsi yang ikut membantu bibliografi buku koleksi TBM kami yang cukup banyak," kata dia.
Kegiatan di TBM Bukit Duri Bercerita terdokumentasi juga di website www.bukitduri.com. Masyarakat umum bebas untuk mengaksesnya.
(UWA)