"Bertambahnya guru besar bagi Unhan patut disyukuri bersama karena mutu dan eksistensi Unhan semakin unggul guna menjawab kompleksitas tantangan perguruan tinggi dalam mencetak generasi bangsa berkualitas," kata Rektor Unhan Amarulla melalui keterangan tertulis, Jumat, 14 Agustus 2020.
Dalam orasi ilmiahnya, Supartono memaparkan pentingnya Manajemen Pemberdayaan pulau-pulau kecil terluar dalam meningkatkan pertahanan dan keamanan. Ia menjelaskan, pemerintah Indonesia telah menjabarkan lima tujuan manajemen yang akan dicapai, yaitu meningkatnya kesejahteraan masyarakat pesisir, meningkatnya peran sektor kelautan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi, peningkatan gizi masyarakat melalui peningkatan daya dukung konsumsi ikan, dan peningkatan peran laut sebagai pemersatu bangsa.
"Sedangkan strategi pemberdayaan yang dibahas meliputi peningkatkan kesejahteraan penduduk lokal setempat di mana mekanisme pemberdayaannya perlu dilakukan secara terintegrasi antara pemberdayaan potensi ekonomi dengan kepentingan pertahanan negara dan keamanan nasional," ujar Supartono.
Baca: UNS Kukuhkan Dua Guru Besar Perempuan
Supartono jadi guru besar ilmu pertahanan ketiga yang dikukuhkan Unhan. Guru besar ilmu pertahanan pertama yang dikukuhkan yaitu Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2014. Setelah itu, Kasal Laksamana TNI Marsetio pada 2018.
Pengukuhan guru besar ilmu pertahanan untuk ketiga kalinya diyakini semakin mempercepat pencapaian visi Unhan sebagai World Class Defense University pada 2024. Sebagian dosen tetap Unhan saat ini juga tercatat untuk dapat segera menyusul menjadi guru besar ilmu pertahanan.
Pelaksanaan sidang diawasi secara ketat oleh para tenaga medis untuk memastikan semua protokol kesehatan menghadapi covid-19 dipatuhi, seperti karantina, menjaga jarak, menggunakan masker, faceshield dan senantiasa mencuci tangan.
(AGA)