Tak sedikit juga yang mengira kebiasaan berbahasa asing itu sampai terbawa ke kehidupan sehari-hari. Mahasiswa HI pun dianggap berbicara dengan ‘gaya bahasa Jaksel’, di mana menggabungkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Namun, apakah stereotip itu benar adanya? Untuk mengupas lebih lanjut, simak ulasan mengenai gambaran kuliah di jurusan HI berikut yang dikutip dari Ruangguru:
1. Banyak melakukan riset
Hubungan Internasional tak terlepas dari konsep negara, diplomasi, sistem politik, ekonomi, keamanan global, dan pembangunan internasional. Untuk itu, diperlukan banyak riset dan studi kasus guna memahami persoalan-persoalan tadi.Kelasnya pun akan lebih banyak berdiskusi daripada pengajaran satu arah. Hal ini bertujuan agar isu yang sedang dibahas bisa berkembang dan dibedah bersama di kelas.
2. Harus bisa bahasa Inggris
Stigma yang mengatakan mahasiswa HI harus mahir berbahasa Inggris memang benar adanya. Hal ini dikarenakan mahasiswa mesti meriset jurnal yang mayoritas ditulis dalam bahasa Inggris.Meski begitu, tak masalah jika mahasiswa belum benar-benar menguasai bahasa Inggris. Sebab, kemampuan berbahasa asing itu akan berkembang seiring berjalannya waktu.
3. Berkesempatan ke luar negeri
Stereotip lain yang mengatakan mahasiswa HI bakal bepergian ke luar negeri juga tak sepenuhnya salah. Mahasiswa HI punya banyak kesempatan untuk keluar negeri, misalnya untuk mengikuti konferensi semacam Model United Nation (MUN).Kendati demikian, bukan berarti mahasiswa HI wajib ke luar negeri. Faktanya, justru banyak mahasiswa jurusan ini yang bisa lulus tanpa pernah ke luar negeri sama sekali.
4. Harus memilih penjurusan
Layaknya program studi lain, Hubungan Internasional juga mengharuskan mahasiswanya untuk memilih penjurusan. Terdapat banyak fokus studi yang bisa dipilih, antara lain hubungan internasional dari aspek ekonomi, politik, keamanan, maupun jurnalistik.5. Materi perkuliahan dinamis
Lantaran mempelajari segala hal yang bersifat dinamis, materi kuliah yang dipelajari juga akan terus berkembang. Misalnya, dulu, setiap membahas “keamanan suatu negara”, akan langsung tertuju pada perang.Pembahasannya tak jauh-jauh dari cara menjalin hubungan baik dengan negara lain supaya terhindar dari peperangan dan tercipta perdamaian. Namun, seiring berjalannya waktu, fokus pembahasannya pun jauh lebih dalam.
Ketika membahas keamanan suatu negara, kini sifatnya cenderung mengacu ke human security. Bukan aman dari serangan luar saja, tapi apakah manusia bisa hidup sejahtera dan tentram di negara itu.
Demikianlah sekilas gambaran mengenai perkuliahan di jurusan Hubungan Internasional. Tertarik melanjutkan studi di jurusan ini? (Nurisma Rahmatika)
Baca: Mengenal Jurusan Hubungan Internasional: Mata Kuliah dan Prospek Kerja
(REN)