Kedua konferensi ini telah digelar selama dua hari, yakni Rabu-Kamis, 17-18 Februari 2021. Konferensi tersebut adalah International Conference on Economics, Business, Social, and Humanities (ICEBSH) dengan tema “Shaping Healthy Relationship and Thinking Skill in the Era of Information Technology”.
Konferensi kedua adalah International Conference on Applied Science and Engineering (ICASTE) dengan tema “Development and Utilization of Technology to Support Human Life in the New Adaption Era”.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Tarumanagara, Jap Tji Beng mengatakan, upaya melakukan diseminasi ilmu pengetahuan tetap harus dilakukan meski dunia tengah dirundung pandemi covid-19. Untuk dapat memperoleh hasil yang terbaik, kata Jap, semua pihak perlu secara kolektif memperluas pengetahuan dan pengalaman tentang teknologi informasi.
"Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi," kata Jap, Jumat, 19 Februari 2021.
Konferensi ini tidak hanya dimaksudkan sebagai kegiatan diseminasi ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai wadah bagi sivitas akademika dari institusi memulai kerja sama baru. Terutama tentang membentuk relasi yang sehat dan keterampilan berpikir di era teknologi informasi, serta tentang pengembangan teknologi pendukung kehidupan masyarakat dalam era adaptasi baru.
Rektor Universitas Tarumanagara (Untar), Agustinus Purna Irawan mengatakan, tujuan acara
ini adalah sebagai wadah untuk memfasilitasi pertukaran ilmu dan pengalaman. "Baik praktisi maupun sivitas akademika di bidang masing-masing, yaitu ilmu sosial, humaniora, teknologi,
dan teknik," kata Agustinus.
ICASTE dan ICEBSH juga merupakan peluang besar untuk membahas bagaimana ilmu
sosial dan teknologi sehingga dapat berkontribusi untuk menyelesaikan masalah yang muncul
selama pandemi covid-19.
Baca juga: FKUI Ikut Uji Klinis Perawatan Covid-19 Terbesar di Dunia
Mengingat masih dalam kondisi pandemi covid-19, konferensi internasional ini diadakan secara hybrid dengan menggunakan metode daring (online) untuk semua peserta dan secara luring (offline) dari Kampus I Untar Jakarta.
Kolaborasi yang luar biasa ini mengundang antusiasme yang cukup tinggi dari berbagai kalangan akademisi. Baik dari dalam maupun luar negeri.
Hal ini terlihat dari terkumpulnya 243 papers dari pemakalah ICEBSH yang berasal dari 30 institusi di tujuh negara, yaitu Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Thailand, Timor Leste, Amerika Serikat.
Selain itu juga terkumpul 179 papers dari pemakalah ICASTE yang berasal dari 63 institusi
di sembilan negara, yaitu Australia, Czech Republic, Jerman, Indonesia, Jepang, Malaysia, Swedia, Inggris, dan Timor Leste.
Dengan demikian, konferensi ini dapat memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menyumbangkan ide-ide berharga serta mempererat jejaring antar peserta dari berbagai tempat
asal, latar belakang, dan ketertarikan.
(CEU)