Lewat kolaborasi ini Kedai Reka siap mendukung scale up program Bumdes dan berbagai mitranya seperti BRI, Softaet, Bumdes Nusantara, Sari Husada dan Perguruan Tinggi yang menjalin kerja sama melalui MoU.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam, mengatakan, perguruan tinggi harus cepat beradaptasi dengan perubahan pesat yang terjadi saat ini. Perubahan pola-pola harus dilakukan untuk mewujudkan setiap potensi yang ada di negeri ini.
Nizam memaparkan saat ini Indonesia dihadapkan pada hal yang disebut megatrend dunia. Contohnya, perubahan geopolitik, demografi dunia, urbanisasi global, perdagangan internasional, keuangan global, kelas pendapatan menengah, persaingan sumber daya alam, perubahan iklim, dan kemajuan teknologi.
Baca: Kemendikbud: 287 Industri Berminat Gabung Kedai Reka
Seluruhnya, tutur Nizam, harus dapat dihadapi bersama, terutama, oleh dunia pendidikan tinggi dan juga adaptasi yang dapat dilakukan oleh desa. Makanya, kolaborasi perguruan tinggi, industri, dan desa harus ditingkatkan.
Nizam mengatakan, pihaknya mengalokasikan khusus untuk program Kedai Reka sebagai dana pendamping sebesar Rp250 Miliar. Hal tersebut terbuka bagi mitra-mitra industri yang peduli dengan pembangunan desa.
"Kita harus bergandengan tangan, berkolaborasi, bergotong royong membangun negeri, dimulai dari pendampingan, pengelolaan dan peningkatan keahlian dan kapasitas pengurus Bumdes untuk meningkatkan sumber daya alam dan kerja sama dengan industri," jelas Nizam melalui keterangan tertulis, Jumat, 22 Januari 2021.