Ketiga dosen USK tersebut ialah Nyak Amir dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Lalu Nurdin dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Syahrul dari Fakultas Kedokteran.
 
Rektor USK Samsul Rizal menjelaskan, dengan pengukuhan tiga dosen USK ini menjadi profesor, maka USK memiliki 101 guru besar pada tahun ini. Dengan demikian, USK berhasil melampui target jumlah profesornya yaitu memiliki 100 profesor pada tahun ini.
"Alhamdulillah, target kita untuk memiliki 100 profesor pada tahun ini akan segera terwujud. Mudah-mudahan kehadiran mereka ini bisa memberi kontribusi penting bagi pembangunan di masyarakat," ucap Samsul mengutip siaran pers USK, Jumat, 26 November 2021.
Sementara, salah satu guru besar yang akan dikukuhkan, Syahrul mengatakan, dirinya sangat bersyukur karena bisa turut berkontribusi menambah jumlah profesor di USK. Ia menilai, jumlah profesor bagi sebuah perguruan tinggi itu sangatlah penting.
Semakin banyak jumlah profesor maka kualitas akademik perguruan tinggi semakin baik. Sebab, profesor ini akan menjadi pembimbing, pendidik dan bagaimana menghasilkan karya-karya inovasi untuk masyarakat dan bangsa.
"Semoga kami bertiga bisa menambah kontribusi ini bersama Profesor USK lainnya yang telah duluan mengabdi," ucap Syahrul.
Baca: Nadiem Bakal Kirim Dua Pejabat 'Jagoan' Kemendikbudristek ke KTT G20
Rencananya, ketiga dosen USK tersebut akan menyampaikan orasi ilmiah sesuai dengan kepakarannya masing-masing pada pengukuhan Profesor nanti.
Syahrul membahas seputar tata laksana penanganan stroke secara komprehensif, baik di tingkat Puskesmas hingga Rumah Sakit dengan berbagai tipe. Risetnya ini diharapkan dapat menjadi panduan secara nasional. Sebab, selama ini belum ada panduan yang terpadu secara utuh untuk menangani penyakit tersebut.
Lalu Nyak Amir membahas sport science. Riset ini juga berkaitan erat dengan pendidikan fisik atau pembangunan keolahragaan. Melalui riset ini, Nyak Amir berupaya mendorong terwujudnya pembudayaan gerak di masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Selanjutnya, Nurdin melakukan kajian senyawa organik dari alam untuk dapat dimanfaatkan. Risetnya ini membahas keterkaitan antara senyawa produk alami dengan aktivitas biologisnya.
Misalnya, bagaimana reaksi beberapa tumbuhan jika diekstraksi atau disiolasi, maka tumbuhan tersebut akan membentuk strukturnya demi menunjang aktivitasnya terhadap beberapa indikator. Risetnya ini dapat memberikan kontribusi penting untuk pertanian maupun dunia farmasi.
(AGA)