Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengatakan, bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Direktorat Jendral (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk mewujudkan hal tersebut. Agar ada arahan khusus dari Ditjen Dikti kepada mahasiswa.
"Akan ada dukungan Ditjen Dikti untuk menyelaraskan program itu untuk mahasiswa S2 dan S3 untuk bekerja membantu program ini," kata Hilmar dalam Taklimat Media Program 2021 Ditjen Kebudayaan yang digelar secara daring, Senin, 11 Januari 2021.
Mahasiswa yang paling diharapkan untuk berkontribusi ialah mereka yang jurusannya terkait dengan sejarah dan budaya. Mahasiswa dapat ikut andil sekaligus mendapat bahan tesis untuk S2 ataupun disertasi untuk S3.
"Sembari membuat tesis atau disertasi, meneliti koleksi museum yang ada di sana, itu hasilnya bisa digunakan untuk repatriasi sambil meraih gelar," terang dia.
Baca juga: 2021, Benda Bersejarah Indonesia di Belanda Bakal Dibawa Pulang
Hilmar menjelaskan, jika program ini tak hanya berjalan di tahun 2021. Pengembalian benda budaya akan memakan waktu setidaknya tiga hingga empat tahun mendatang.
Adapun, benda-benda yang akan diambil kembali berupa keris, mahkota hingga regalia atau benda milik kerajaan di Indonesia pada masa penjajahan. Terdapat pula beberapa prasasti dan naskah kuno yang akan diincar untuk dibawa pulang.
"Kita menduga masih ada banyak sumber-sumber informasi seperti naskah dan prasasti yang masih ada di sana dan itu akan menjadi sasaran, intinya semua benda-benda terkait pembentukan identitas kesejahteraan kita akan menjadi sasaran," tutupnya.
(CEU)