Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan program Disaster Responese Unit (DERU) adalah sebagian dari program pengabdian Masyarakat yang menghantarkan UGM meraih penghargaan ini.
Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Irfan Dwidya Prijambada menjelaskan, pemeringkatan ini berdasarkan hasil penilaian kinerja pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi selama periode 2016-2018. "UGM mengungguli 127 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang masuk ke dalam penilaian Kemenristekdikti (sekarang Kemendikbud)," kata Irfan melalui keterangan pers di Yogyakarta, Selasa 12 November 2019.
Irfan mengatakan, hasil pemeringkatan ini menjadi prestasi yang membanggakan bagi UGM. Pasalnya UGM sudah kali kedua meraih prestasi ini.
Selain itu, peringkat ini menunjukkan capaian dari usaha UGM dalam pengembangan IPTEKS yang bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai persoalan di masyarakat. “UGM dari dulu kekhasannya ada di pengabdian. Lewat pengabdian masyarakat, UGM hadir di tengah-tengah masyarakat,” terangnya.
Irfan menyebutkan, penilaian didasarkan pada di antaranya jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu juga didasarkan pada kegiatan di luar dari pengabdian kepada masyarakat berupa publikasi di jurnal, media massa, dalam bentuk video, teknologi tepat guna, paten dan lainnya.
Salah satu kegiatan pengabdian yang dilakukan UGM adalah KKN yang dimulai pada tahun 1971. "Di KKN, para mahasiswa UGM melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat dengan implementasi IPTEKS lewat berbagai program," kata dia.
Di masa awal, KKN hanya fokus dilaksanakan di Yogyakarta. Tetapi saat ini UGM mengirimkan mahasiswa ke 34 provinsi Indonesia termasuk ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Selain KKN, kegiatan pengabdian UGM lainnya adalah pemberdayaan masyarakat desa lewat program desa binaan, penerapan teknologi tepat guna dalam program pemberdayaan masyarakat, peningkatan kapasitas kewirausahaan dalam masyarakat dan pendampingan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Berikutnya, pemecahan masalah dan pemberian bantuan bagi masyarakat korban bencana melalui program DERU.
Ke depan Irfan menyebutkan, pihaknya akan terus memaksimalkan kegiatan pengabdian. Selain itu juga meningkatkan publikasi hasil kegiatan pengabdian dengan begitu bisa menginspirasi masyarakat secara luas.
“Kita terus berusaha mengejar, memberi kemanfaatan bagi masyarakat, menginspirasi banyak orang serta bisa menjadi percontohan dunia,” pungkasnya.
(CEU)