Agar tak tertinggal, aktor Cholidi Asadil Alam mengimbau para mahasiswa mengasah kemampuan multimedia.
"Mahasiswa harus dibekali keterampilan multimedia. Jadi, buat teman-teman sekarang, silakan Anda berprofesi apa saja, tapi kalau bisa Anda jangan gagap teknologi, karena kita tidak bisa lepas dari teknologi sekarang," ujar Cholidi Asadil pada siaran langsung Instagram @osc_medcom, Kamis, 26 November 2020.
Kemampuan multimedia yang dimaksud Cholidi di antaranya menggunakan kamera untuk mengambil gambar maupun video. Selain itu, kemampuan sunting gambar dan video juga diperlukan.
Terlebih, saat ini revolusi industri membuat semua orang harus bisa cepat beradaptasi. Cholidi yang dikenal lewat perannya di film Ketika Cinta Bertasbih itu minta para mahasiswa harus bertahan pada era disrupsi.
"Nah, saat ada disrupsi ya bagaimana dia bisa beradaptasi. Misalnya, seseorang dikasih tahu suatu yang baru, maka dia tidak menolak. Dia bisa beradaptasi. Namun, tidak juga meninggalkan karakter," kata dosen Institut Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia (Stiami) itu.
Karakter pula yang bisa membuat setiap orang bertahan. Karakter membuat orang bisa menjadi percaya diri dalam menjalankan kehidupan.
"Karakter ini juga yang membuat saya bisa bertahan 10 hingga 12 tahun dengan bermain film. Ini semua karena mempertahankan karakter. Jadi, percaya diri saja. Percaya diri bahwa kita punya sesuatu yang tidak dimiliki orang lain," ujarnya.
Penguatan karakter terkait nasionalisme dan daya juang yang pantang menyerah sangat penting. Sebab, saat ini masyarakat dihadapkan pada perubahan teknologi yang ditandai revolusi industri 4.0, berkembangnya masyarakat era 5.0, dan kemungkinan perubahan bidang pekerjaan yang mengarah kepada penggunaan informasi teknologi (IT).
“Karakter daya juang dan pantang menyerah menjadi suatu yang harus dibekali kepada siswa atau mahasiwa yang dapat diintegrasikan dalam proses pembelajaran di kelas atau ruang kuliah dengan kegiatan berbasis kelas, budaya sekolah atau kampus atau berbasis masyarakat,” kata Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud Hendarman.
(ROS)