"Lewat program SMK PK skema pemadanan dukungan ini kita akan melihat tingkat lulusan yang bekerja atau menjadi wirausaha atau melanjutkan studi itu akan meningkat 60 persen dari tahun sebelumnya," ujar Direktur SMK Kemendikbudristek Wardani kepada Medcom.id, Jumat, 18 Februari 2022.
Wardani meyakini dengan kerja sama yang lebih erat antara SMK dan industri yang difasilitasi SMK PK skema pemadanan dukungan ini, pembelajaran di SMK akan semakin dekat dengan kebutuhan industri sehingga dapat menjadi lebih baik dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan terampil. Pada akhirnya, hal ini akan mendorong ekosistem yang baik bagi pendidikan vokasi di Indonesia.
Diketahui, saat ini pihaknya tengah melakukan kurasi terhadap 900 SMK PK untuk terpilih dalam program SMK PK skema pemadanan dukungan. Nantinya hanya ada SMK-SMK pelaksana program SMK PK terpilih yang akan mengikuti skema tersebut.
"Saat ini sudah tahap kita nilai profilnya, sudah ada 400, lah, yang layak. Semoga bisa terpilih minimal 200 SMK PK," lanjutnya.
SMK yang lolos kurasi ini nantinya akan berpasangan dengan industri dan menyepakati tujuan spesifik kerja sama ini bagi kedua belah pihak. Bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan bersama minimal penyusunan kurikulum pembelajaran bersama, pengajaran dari praktisi industri kepada siswa, hingga hilirisasi produk karya bersama industri dan SMK.

Kerja sama tak lepas dari dukungan pendanaan. Saat SMK PK Pemadanan Dukungan berjodoh dengan industri, maka industri akan menyalurkan insentif minimal Rp1 miliar ke SMK untuk melancarkan proyek bersama dan di saat yang bersamaan Kemendikbudristek juga memberikan insentif dengan nilai yang sama kepada SMK.
Wardani mengatakan, di sisi Industri, saat ini sudah ada lebih dari 250 industri yang menunjukan ketertarikan untuk terlibat dalam program ini. Pihaknya pun telah menyiapkan anggaran untuk mendukung kolaborasi industri dan SMK tersebut.
Wardani berharap, program yang dimulai pada 27 Februari 2022 ini nantinya akan berjalan lancar. Bahkan pada tahun mendatang, SMK dan industri tak perlu dipicu dengan insentif pemerintah untuk bekerja sama.
Dia berharap kerja sama SMK dan industri terjadi secara organik. Sebab, SMK dan dan dunia industri sejatinya adalah ekosistem yang saling membutuhkan.
"Jadi saat impelementasi program nanti, SMK yang mendapatkan skema pemadanan dukungan SMK PK ini paham bagaimana mewujudkan project-based learning bersama industri. SMK menjadi pemain yang penting dalam ekosistem ini; selalu menjadi pihak yang berinovasi dan kreatif. Dan, semoga SMK-SMK yang mendapatkan skema pemadanan dukungan di SMK PK ini bisa jadi pengimbas bagi SMK lainnya untuk terpacu memiliki dan menjalankan konsep project-based learning dalam pembelajaran di sekolah," kata dia.
(ROS)