Mereka meraih juara pertama untuk Paper Competition yang diselenggarakan oleh Society Petroleuym Engineer (SPE) Gubkin University, Rusia. Dalam perlombaan tersebut, ITS bekerja sama dengan Pertamina Hulu Energi.
Ide untuk lomba ini diusung berawal dari ketertarikan mereka akan pemanfaatan lapisan penyimpan cadangan minyak yang beigitu penting keberadannya. Lapisan dengan ketebalan hanya 0.1 – 1 feets ini sering diabaikan begitu saja.
Padahal, jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dapat memberikan profit hingga mencapai USD4 juta setiap satu sumur pengeboran. Ide ini kemudian dibawa ke Pertamina Hulu Energi untuk dilakukan riset.
Kedua mahasiswa tersebut dieprtemukan dengan pihak eksplorasi Pertamina. Hasil riset ini dengan eksplorasi dari Pertamina membuahkan hasil positif yang akan dijadikan bahan acuan perusahaan untuk memproduksi lapisan tersebut.
Dengan menggunakan tiga metode terintegrasi, data yang didapatkan dalam penelitian mahasiswa Departemen Teknik Fisika dan Teknik Geofisika ini sangat baik dan akurat. Dimulai dari dekonvolusi resistivitas dengan menggunakan log image dan menganalisis laminated shaly sand dengan menggunakan metode Thomas Steiber dan Monte Carlo Uncertainty, membuat lapisan tipis yang semula terabaikan menjadi terdeteksi.
Alhasil, riset kerjasama ini mendapatkan penghargaan internasional dari pihak perusahaan minyak dan gas di Rusia, serta pengakuan dari para akademisi di Gubkin University. “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pertamina Hulu Energi atas kesempatannya untuk melakukan riset kerja sama dalam pemanfaatan energi minyak dan gas ini,” kata Tita Oxa dkutip dari laman ITS, Rabu, 27 November 2019.
Tak hanya itu, Tita Oxa Anggrea dan Frankstein Arphan bersama satu tim Petroolympic Case Study Competition selesai unjuk kebolehan memecahkan masalah industri perminyakan di Rusia. Kegiatan ini diikuti setidaknya oleh peserta dari 18 negara Uni Eropa dan Amerika seperti Rusia, Polandia, Swiss, Ukraina, Belgia, Jerman, Spanyol, Italia, Turki, Brasil, dan lain-lain.
Selain meraih gelar juara di cabang lomba paper, Ocha dan Frankstein juga berkesempatan mengantongi gelar juara 1 untuk Petroolympic Case Study Competition. “Pada ajang kompetisi Case Study, tim ITS menjalin kerja sama dengan peserta lain dari negara yang berbeda,” pungkasnya.
(CEU)