"Baiknya didahulukan seperti prodi yang memerlukan banyak praktikum laboratorium," kata Arif kepada Medcom.id, Selasa 24 November 2020.
Untuk itu, prodi-prodi yang materi kuliahnya masih bisa dilakukan secara daring agar tidak terburu-buru melaksanakan kuliah tatap muka. Kampus harus memperhatikan prioritas prodi yang akan dibuka.
"Sebaiknya dilakukan secara bertahap sesuai dengan prioritas," tegas Arif.
Sebagai rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif juga mendukung langkah pemerintah dalam membuka satuan pendidikan, utamanya di jenjang pendidikan tinggi. Pihaknya juga siap jika diwajibkan memenuhi syarat pembukaan kampus yang bakal dikeluarkan Direktorat Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim telah membuat aturan untuk pembukaan sekolah guna Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Januari 2021. Namun untuk Perguruan Tinggi, Nadiem menyebut masih akan menunggu peraturan lebih lanjut yang akan akan diberitahukan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Nizam.
Baca juga: Menolak Tatap Muka, Orang Tua Minta PJJ Tetap Dilayani
Untuk itu Nadiem meminta para dosen dan mahasiswa bersabar. Sebab yang jelas, kampus juga akan diperbolehkan untuk melakukan PTM.
"Bagi teman-teman dosen dan mahasiswa jangan cemas, bahwa ini bukan hanya untuk sekolah tapi juga untuk perguruan tinggi, tetapi protokol kesehatan dan daftar kesiapannya akan diatur Dirjen Dikti dalam waktu dekat," pungkas Nadiem.
(CEU)