Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, pada 2021 DAK Fisik bakal menggunakan Whole School Approach. DAK Fisik dapat menyasar pembangunan ruang kelas, perpustakaan, toilet, ruang guru, UKS hingga rumah dinas guru.
"Jadi bisa fleksibel. Kemudian dapat digunakan juga untuk membangun ruang guru, laboratorium, ruang keterampilan, ruang ibadah dan ruang pembelajaran iklusi," terang Nadiem dalam konferensi pers daring dengan tajuk Sosialisasi Kebijakan BOS dan DAK Fisik 2021, Kamis, 25 Februari 2021.
Kemudian, DAK Fisik juga bisa digunakan untuk pengadaan sarana alat laboratorium, peralatan praktik, media pembelajaran, dan termasuk alat-alat TIK. Untuk menjalankan perubahan strategi ini, alokasi anggaran yang disiapkan sebesar Rp17,7 trilun.
Baca: Skema Transfer Langsung Disebut Percepat Penyaluran Dana BOS
Dalam pembangunan sarana dan prasarana, Kemendikbud juga bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakya (PUPR) secara kontraktual. Pelibatan PUPR guna melakukan asesmen kerusakan bangunan sekolah hingga meningkatkan validitas sarana dan prasaran sekolah.
"Jadi sekarang ada tim profesional yang melakukan asesmen evaluasi juga memonitor pekerjaan yang dilaksanakan," lanjut dia.
Adapun manajemen DAK nantinya akan terpusat di Dinas Pendidikan. Hal ini agar sekolah tidak terbebani terkait pengadaan barang dan jasa dan peralatan.
"Dan dari sisi waktu ada jaminan ketepatan penyelesaian. Harapannya hasilnya kualitas bangunan lbih baik dan efisiensi lebih baik," ujar Nadiem.
(AGA)