Kukuh merintis perusahaannya ini sejak 2014. Melalui usahanya itu, laki-laki 33 tahun ini telah meraih beberapa penghargaan.
Di antaranya adalah Asia Innovator oleh DBS Foundation ASIA 2017, 9 Best Innovator in The World oleh Smallholders Advancing with Innovation and Technology (SAWIT) 2016, Mandiri Young Technopreneur oleh Bank Mandiri 2013, dan Pemenang Social entrepreneur based on social impact and environment oleh Sampoerna Foundation & INOTEK 2016.
Untuk menjadi entrepreneur, Kukuh menyampaikan prinsip yaitu integritas dan kesungguhan untuk belajar. "Yang pertama adalah integritas. Integritas ini tidak bisa ditawar, karena merupakan modal agar orang percaya kepada kita,” tegas Kukuh, Rabu, 13 Januari 2021.
Kedua, kata Kukuh, tidak pernah berhenti belajar hal-hal baru, karena hari ini masih banyak yang mengawali sesuatu hanya dengan bermodal semangat. Hal ini memang baik namun semakin besar hal yang diperjuangkan ternyata masalahnya akan semakin kompleks dan semangat saja tidak cukup sehingga harus terus berdaptasi terhadap hal-hal baru.
Kukuh mengaku, pernah belajar di Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB telah memberikannya modal dasar dalam mengembangkan bisnis di bidang agrichemical company.
"IPB membuat saya banyak belajar bekerja sama dengan berbagai mahasiswa yang memiliki ragam latar belakang. Secara tidak langsung, hal ini sangat penting dalam mengajarkan integrasi dalam menghadapi beragam karakteristik dan di dunia nyata terpakai sekali," ujar Kukuh.
Baca juga: 4 Pesan Rektor Saat Wisuda Daring Pertama IPB di 2021
Dasar-dasar itu, menurutnya, sudah ada di IPB. Apabila alumni IPB tidak menekuni pertanian sekalipun, setidaknya ada perubahan cara berpikir dan berkomunikasi sebagai satu kesatuan dalam kelompok yang kita peroleh dari IPB University.