Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri HD mengatakan, tim pelajar Aceh ini terdiri dari dua orang. Mereka yakni Lolandra dan Gantara Igemuri dari SMA Negeri 1 Takengon.
Rachmat menyatakan, keduanya memperoleh medali perunggu di bidang Life and Biology dengan judul penelitian mereka yaitu 'processing coffee beans with natural fermentation (dry process) to improve the flavor of arabica coffee beans'. Adanya prestasi di tingkat Internasional dianggap membuktikan bahwa pelajar-pelajar Aceh sudah mampu bersaing dengan pelajar lain di dunia.
"Alhamdulillah, hari ini kita mendengar anak-anak kita sudah bisa berprestasi di ajang Internasional. Ini merupakan suatu kebanggaan untuk pendidikan Aceh khususnya dan negara Indonesia pada umumnya," kata Rachmat di Banda Aceh, Rabu, 21 Oktober 2020.
Baca: Siswa Indonesia Rajai Olimpiade Matematika Internasional
Ia mengatakan prestasi yang diraih oleh siswa tersebut merupakan hasil kerja sama dan pembelajaran yang baik oleh guru terhadap siswanya. Capaian ini diharapkan jadi motivasi bagi siswa-siswi lain agar dapat bersemangat dalam berprestasi.
"Wabah covid-19 ini jangan sampai menghalangi kita dalam berprestasi," ujarnya.
Menurut dia, pandemi covid-19 yang melanda Indonesia bukanlah halangan bagi untuk tetap bisa berprestasi dan mengukur kemampuan siswa Indonesia di antara anak-anak di belahan dunia lainnya. "Kami berharap bahwa dengan adanya lomba ini kita bisa tetap memacu jiwa berprestasi anak-anak di tingkat nasional bahkan internasional," katanya.
Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Zulkifli menjelaskan, dua pelajar ini meneliti proses pengolahan kopi arabica secara fermentasi alami untuk meningkatkan cita rasa biji kopi.
"Kopi merupakan salah satu komoditi unggulan di Aceh dan dengan adanya penelitian ini juga akan dapat mempromosikan kopi Aceh di dunia," kata Zulkifli.
Baca: Tim UGM Raih Prestasi Ajang Riset Teknologi di Australia
Zulkifli menjelaskan bahwa I-FEST merupakan ajang kompetisi internasional bergengsi yang diikuti oleh puluhan negara dan ratusan karya proyek penelitian dan invensi. Ia mengaku bersyukur semakin banyak siswa Aceh yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
"Ini tidak terlepas dari pembinaan yang dilakukan oleh guru-guru di sekolahnya masing-masing," ujar Zulkifli.
(AGA)