Tim beranggotakan empat mahasiswa ITS, yakni Pangestu Timur, Bima Surya Wicaksana, Kevin Rizqul Habib, dan Imam Anthony Muslim. Keempatnya merupakan mahasiswa dari Departermen Teknik Sistem Perkapalan angkatan 2017.
Ketua tim, Yohanes Pangestu Timur mengatakan, alat keselamatan kapal yang ada saat ini masih kurang efektif. Selain itu, dibutuhkan banyak kru kapal dalam mengoperasikannya. Hal ini tentu saja membuat waktu evakuasi menjadi lebih lama.
"Ditambah dengan keadaan panik yang dialami penumpang dan kru kapal dapat membuat keadaan semakin buruk," kata Timur mengutip siaran pers ITS, Jumat, 19 Februari 2021.
Baca: Siswa SD Ini Mampu Buat Animasi, Hasil Otodidak Selama Belajar Daring
Berlandaskan pada permasalahan tersebut, tim ini membuat desain alat keselamatan kapal pesiar yang berbeda dari alat keselamatan kapal lainnya. Alat keselamatan kapal buatan mereka dinilai dapat mempercepat waktu evakuasi.
"Desain buatan kami lebih cepat dibanding dengan alat keselamatan kapal yang ada saat ini," ujarnya.
Timur menambahkan, kecepatan waktu evakuasi yang dimiliki oleh alat keselamatan kapal ini disebabkan oleh adanya fitur utama seperti desain lifeboat dan liferaft. Desain lifeboat yang mereka tawarkan dapat mengangkut 533 penumpang dan desain liferaft mampu menampung sekitar 700 penumpang. "Adanya sliding ramp juga membuat proses evakuasi lebih cepat," ujarnya.