SPKLU ini memiliki daya tersambung 82,5 kVA dengan tegangan nominal 380 Volt. Panjang shelter stasiun 1,37×0,58 meter dapat menampung 2 mobil listrik sekaligus untuk pengisian bersamaan.
Selain itu, pemilik mobil listrik bisa memanfaatkan teknologi fast charging berdaya DC 50 kW dan AC 22 KW. Alhasil, pemilik mobil hanya membutuhkan waktu menunggu 1,5 jam untuk mengisi 0-100 persen kapasitas baterai mobil listrik.
Sekretaris Daerah Sumatera Barat, Hansastri, mengatakan pengoperasian SPKLU ini sejalan dengan misi pemerintah mendorong percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan. Penggunaan mobil listrik ini bisa mendorong untuk mewujudkan peningkatan efisiensi energi, ketahanan energi, konservasi energi di sektor transportasi, serta terwujudnya penggunaan energi bersih.
"Semoga ini menjadi awal yang baik untuk percepatan program penggunaan kendaraan bermotor listrik di Sumatera Barat," jelas Hansastri melalui keterangan resminya.
Pemerintah Sumatera Barat juga sudah berencana untuk membeli mobil listrik untuk kebutuhan dinas. "Jika sudah menemukan harga yang sesuai anggaran, maka kami akan segera realisasikan rencana tersebut,’’ sebutnya.
General Manager PLN UIW Sumbar Toni Wahyu Wibowo, mengatakan SPKLU ini diharapkan dapat menjadi pionir di lingkungan Sumatera Barat, dalam mendukung pertumbuhan penggunaan mobil listrik yang cepat atau lambat akan menjadi kendaraan di masa depan.
"PLN siap berkolaborasi dengan seluruh stakeholder, baik itu Pemerintahan Provinsi dan Daerah, seluruh Instansi Pemerintahan, BUMN, BUMD dan lain sebagainya melalui partnership penyediaan SPKLU berbasis sharing economy model," tutur Toni.
(ERA)