Mitsubishi New Xpander menjadi salah satu MPV populer yang sudah tidak lagi mendapatkan insentif tersebut. Tanpa adanya insentif PPnBM maka secara otomatis harga New Xpander mengalami kenaikan di atas Rp250 juta.
Meski demikian, Mitsubishi Indonesia tetap yakni dan optimis kendaraan MPV andalan mereka akan tetap menarik bagi konsumen Indonesia. Director sales and marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Tetsuro Tsuchida berujar bahwa dengan harga yang sekarang New Xpander masih menawarkan value for money bagi konsumen.
"Kami percaya produk kami selalu value for money, harganya sesuai dengan nilai yang didapatkan, kami selalu sajikan produk terbaik buat konsumen," kata Tsuchida.
Adapun pertimbangan lain yang membuat Mitsubishi optimis dengan New Xpander dikarenakan faktor desain yang lebih sporty dan futuristik. Kemudian suspensi baru yang jauh lebih nyaman, fitur hiburan yang meningkat, serta total cost ownership (TCO) yang lebih murah lewat layanan aftersales paket SMART yang membebaskan pengguna New Xpander dari biaya servis dan sparepart selama 4 tahun atau sejauh 50.000 km.
Jika dibandingkan dengan kompetitor terdekat, harga New Xpander memang lebih tinggi. Namun secara segmentasi, New Xpander sedikit berbeda karena jumlah varian tidak sebanyak pesaingnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga standar kemewahan dan kelengkapan fitur New Xpander.
"Kalau kita lihat (kompetitor) memang lebih murah dari Xpander, tapi fitur yang dimiliki berbeda. Kami setiap meluncurkan produk selalu melakukan penelitian dan segmentasi produk. Ini produk yang sangat matang sehingga konsumen dapat kendaraan yang memenuhi harapan mereka," sambung Tsuchida.
Tak hanya itu, value for money New Xpander juga didapatkan konsumen lewat harga jual kembali yang relatif tinggi. General Manager After Sales PT MMKSI, Boediarto mengungkapkan untuk menjaga resale value (harga jual kembali) kuncinya terletak pada kualitas produk dan layanan purna jual.
“Untuk memastikan fungsi dari tiap komponen yang ada dikendaraan bekerja secara normal, dibutuhkan pengecekan rutin melalui perawatan berkala di bengkel resmi,” ungkapnya.
Dengan selalu melakukan perawatan di bengkel resmi, mobil akan memiliki histori perawatan yang terdata dengan rinci. Hal ini akan menjadi parameter untuk mengukur kualitas sebuah kendaraan sehingga layak dihargai tinggi saat dijual kembali.
(PRI)