Mobil listrik ini akan diberi nama e-Beetle dan mengusung gaya klasik (lebih familiar di Indonesia menyebutnya sebagai VW Kodok). Uniknya, mobil jadul ini akan mendapatkan gaya lebih catchy dengan atap terbuka.
Urusan mesin di ruang depan akan memakai powertrain yang sama pada Volkswagen e-Up. Berbekal motor listrik bertenaga 82 daya kuda yang terhubung dengan girboks 1-percepatan, kecepatan yang bisa diraih motor listriknya mencapai 150 kilometer per jam.

Performa motor listrik yang dibenamkan mampu mencatatkan akselerasi dari kecepatan 0-50 kilometer per jam kurang dari 4 detik, sedangkan untuk mencapai kecepatan 80 kilometer per jam perlu memakan waktu 8 detik.
Motor listrik ini akan dikombinasikan dengan baterai lithium-ion berkapasitas 36,8 kWh di bawah lantai. Baterai ini sudah mendukung fitur fast charging, dapat mengisi daya hingga kapasitas 75 persen cukup 1 jam. Baterai yang digunakannya sanggup memberikan tenaga ke motor listrik hingga jarak 200 kilometer jika kapasitas baterai dari keadaan penuh.
Tim medcom.id menyebutkan motor listrik ini disematkan di ruang depan karena e-Beetle menggunakan motor listrik di bagian depan seperti mobil pada umumnya dan di balik kap belakang berubah menjadi bagasi. Mengingat biasanya Beetle klasik menggunakan mesin belakang, dan di depan dijadikan bagasi penyimpanan barang.

VW juga melakukan beberapa penyesuaian seperti sasis yang diperkuat dan memasang rem baru. Hal ini untuk mengantisipasi bobot yang kini mencapai 1.280 kg. Di bagian bawah lampu belakang terdapat soket untuk menghubungkan kabel pengisi daya.
Bila mengingat beberapa waktu lalu, di Indonesia sesungguhnya sudah ada e-Beetle yang merupakan hasil modifikasi sang pemilik Rudi dari PPMKI (Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia). Dia menyematkan motor listrik di ruang mesin belakang dan mobilnya mampu melaju hingga 150 kilometer.
(UDA)