Volkswagen Financial Services di Inggris melakukan studi terhadap minat mereka akan kendaraan otonom. Hasilnya cukup unik karena warga di sana lebih memilih mengendarai kendaraannya sendiri ketimbang mempercayakan mobilitas mereka terhadap fitur pintar tersebut, seperti dikutip dari Carscoops.
studi menunjukan sekitar 46 persen pengemudi mobil di Inggris lebih mempercayai keterampilan mengemudi mereka daripada mengendarai mobil dengan fitur otonom.
Lebih rinci bahkan disebutkan sebanyak 52 persen kelompok usia remaja antara 18 - 24 tahun lebih percaya diri untuk mengendarai mobil sendiri dibandingkan teknologi otonom. Kemudian untuk kelompok usia dari 25 - 34 tahun mereka lebih memilih untuk mengandalkan mobil pintar yang bisa mengemudi sendiri.
"Saya pikir penelitian kami menawarkan wawasan yang menarik tentang jiwa kolektif pengendara Inggris karena menegaskan bahwa kami adalah bangsa yang bangga dengan pengemudi dan bahwa kami sangat percaya diri dengan kemampuan mengemudi kami sendiri," jelas Kepala Eksekutif Volkswagen Financial Services UK, Mike Todd.
Berdasarkan hasil studi tersebut, secara tidak langsung banyak pengemudi yang masih belum sepenuhnya percaya dengan teknologi buatan manusia tersebut. Meski beberapa produsen otomotif sudah mulai pamer akan teknologi tersebut, namun menurut Mike Todd butuh waktu dan penetrasi ke pasar yang lebih baik lagi agar teknologi otonom dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
"Ini berbicara banyak, bahwa begitu banyak dari kita lebih suka memegang kendali di belakang kemudi daripada dikemudikan oleh teknologi yang sangat canggih. Jalan menuju otonomi penuh bukan tanpa tantangan – yang menjelaskan sedikit kekhawatiran terhadap kendaraan tanpa pengemudi yang ditemukan dalam penelitian kami – tetapi jika teknologi self-driving terus berkembang dengan kecepatan saat ini, mobil tanpa pengemudi dapat berada di sini lebih cepat dari yang kita kira," tambah Mike Todd.
(ERA)