Studi, Remaja Yakin dengan Skill Mengemudinya Dibandingkan Fitur Otonom
Ekawan Raharja -
05 Oktober 2021 14:00 WIB

Ilustrasi penggunaan sensor di mobil untuk kebutuhan otonom. Volkswagen
Berdasarkan hasil studi tersebut, secara tidak langsung banyak pengemudi yang masih belum sepenuhnya percaya dengan teknologi buatan manusia tersebut. Meski beberapa produsen otomotif sudah mulai pamer akan teknologi tersebut, namun menurut Mike Todd butuh waktu dan penetrasi ke pasar yang lebih baik lagi agar teknologi otonom dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
"Ini berbicara banyak, bahwa begitu banyak dari kita lebih suka memegang kendali di belakang kemudi daripada dikemudikan oleh teknologi yang sangat canggih. Jalan menuju otonomi penuh bukan tanpa tantangan – yang menjelaskan sedikit kekhawatiran terhadap kendaraan tanpa pengemudi yang ditemukan dalam penelitian kami – tetapi jika teknologi self-driving terus berkembang dengan kecepatan saat ini, mobil tanpa pengemudi dapat berada di sini lebih cepat dari yang kita kira," tambah Mike Todd.
(ERA)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Komentar
LOADING
Copyright © 2017 - 2022 Medcom.id
All Rights Reserved / 0.5431 [52]
All Rights Reserved / 0.5431 [52]