Di Negeri Matahari terbit tersebut mobil ini diberi nama Bongo. Kalau dilihat-lihat desainnya, mobil ini sangat mirip dengan Gran Max yang biasa ditemui di Indonesia.
Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, menjelaskan Bongo yang ada di Jepang merupakan hasil produksi pabrik Sunter, Jakarta Utara. Hal ini merupakan bentuk kerja sama antara Mazda dan Daihatsu untuk memenuhi kebutuhan pasar Jepang melalui rebadged mobil.
"Gran Max dijual sebagai Toyota Town Ace dan Lite Ace, lalu dijual juga oleh Mazda. Saya sebagai orang ADM bangga, karena kalau sampe sebuah negara bisa ekspor ke Jepang itu merupakan pencapaian," ujar Amelia melalui webinar.
Meski memiliki desain yang sama dengan yang ada di Indonesia, namun Bongo dan Gran Max memiliki spesifikasi yang berbeda. Hal ini tidak terlepas dari standar mobil di Jepang, khusus di sektor keselamatan.
"Di Jepang punya standar keselamatan sendiri. Jadi kami produsen di Indonesia mengikuti standar di negara tujuan ekspor," paparnya.
Spesifikasi Bongo si Kembaran Gran Max

Secara dimensi, Bongo memiliki panjang 4.065 mm, lebar 1.665 mm, dan tinggi 1.930 mm. Ukuran ini tidak jauh berbeda dengan Gran Max yang ada di Tanah Air karena memang masih satu basis mobil.
Bongo mengusung model van berdesain boxy dengan pintu geser di belakang. Kemudian dilengkapi pula dengan lampu LED, dan spion kecil berwarna hitam di kap depan untuk membantu parkir.
Jantung pacunya dibekali mesin 1.500 cc dipadukan transmisi manual 5-percepatan atau otomatis 4-percepatan. Tenaga kemudian disalurkan ke roda belakang, bahkan di Jepang ada yang model 4WD.
(UDA)