Ketua Panitia CdM Meeting II, Yusuf Yambe Yabdi mengungkapkan kesiapan para Ketua Kontingen Peserta PON XX 2021 dari 33 provinsi yang akan hadir pada pertemuan kedua CdM Meeting di Jayapura yang dari tanggal 7-10 April 2021.
"Di dalam persiapan acara, kami sudah siap 100 persen untuk melaksanakan CdM Meeting II ini. Kemudian di dalam persiapan materi pun, kami terus berkolaborasi dengan KONI Pusat melalui rapat-rapat yang sudah dilakukan di bawah bimbingan Wasrah KONI Pusat itu semua data dari masing-masing bidang sudah terkumpul," kata Yusuf, Selasa, 6 April 2021 malam.
Kata dia, dari 34 provinsi di Indonesia, tersisa satu provinsi yang belum mendaftar. Kemungkinan dari Provinsi NTT tidak dapat mengambil bagian dalam pembukaan pelaksanaan CdM Meeting II di Jayapura dan akan ikut secara virtual, karena sedang mengalami bencana alam.
"Provinsi NTT tidak dapat hadir pada CdM Meeting II, karena bencana. Kita bersama-sama menyampaikan turut berdukacita dan mendoakan agar Provinsi NTT bisa dikuatkan untuk bisa menghadapi bencana alam yang sedang terjadi," ujarnya.
Yusuf pun berharap kesiapan PON XX 2021 yang bertajuk, ‘Torang Bisa’ itu dapat memotivasi provinsi lainnya dalam mempersiapkan diri dalam ajang PON tahun ini. Dalam persiapan, Yusuf sampaikan banyak terbantu oleh tim dari KONI Pusat.
Sementara itu, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) Mayjen TNI (Purn) Suwarno,mengatakan CdM adalah hal yang kerap dilakukan.
“CdM adalah kesempatan bertemu antara tuan rumah dan calon tamu,” terangnya.
"Substansi dari CdM kedua kali ini, nanti PB PON akan sampaikan beberapa informasi seperti pertandingan dan pelayanan-pelayanan apa saja yang akan diberikan ke kontingen peserta PON XX,” kata Suwarno.
Selain itu, Suwarno menjelaskan pentingnya CdM dalam memberikan informasi teknis dan terperinci. Karena acara CdM akan membahas tentang informasi terinci terkait pertandingan, upacara seremoni, pelayanan seperti akomodasi, transportasi, kesehatan dan lain sebagainya dari PB PON XX seperti cakupan yang ditanggung oleh tuan rumah pelaksana pesta olahraga terakbar di Indonesia ini.
Terkait penerapan protokol kesehatan Covid-19 juga tak lupa disinggung oleh Suwarno. Meskipun, seluruh orang yang datang ke Papua untuk PON XX harus divaksinasi. Namun, mereka harus dipastikan kembali negatif Covid-19. Tentunya, tak ada yang mau tempat penyelenggaraan PON XX menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Banyaknya hal yang harus dipersiapkan dengan matang untuk sukseskan PON tahun ini. “Perencanaan yang baik adalah 50 persen sukses,” katanya.
Untuk itu, Suwarno berharap perencanaan dipersiapkan secara matang. Ia juga menjelaskan pasca perencanaan harus diikuti dengan tahap-tahap implementasi yang baik.
“Kita ini bukan sekolah. Kalau sekolah, setelah tugas akhir selesai. Kalau ini pekerjaan harus terus ditingkatkan. Jadi konsepnya harus ada tindak lanjut,” jelasnya di akhir konferensi pers.
(ASM)